Pemeriksaan Single Test

Single test adalah pemeriksaan yang dapat anda ambil, secara terpisah, diluar paket pemeriksaan anda, agar anda dapat menyesuaikan pemeriksaan sesuai kebutuhan anda.

Kategori

Deskripsi

AMH diproduksi oleh folikel antral awal dan pra-antral, serta levelnya dalam serum terbukti sebagai indikator yang andal untuk cadangan ovarium dan fungsi ovarium. Jumlah folikel antral yang tampak melalui ultrasound transvaginal, yang juga disebut sebagai jumlah folikel antral (AFC), adalah indikasi dari jumlah folikel primordial mikroskopik yang tersisa dalam ovarium dan berkaitan langsung dengan level AMH

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    Chemiluminescence (CMIA)
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    Tidak ada persyaratan khusus
  • Stabilitas Sample
    8 Jam: 20-25°C 4 Hari: 2-8°C 16 Bulan: -20°C
  • Manfaat
    Untuk mendeteksi kuantitatif hormon anti-mullerian (AMH) di dalam darah

Deskripsi

Tes ini berfungsi untuk mengukur kadar hormon kortisol dalam darah. Biasa digunakan untuk mendiagnosis gangguan pada kelenjar hipofisis dan adrenal.

Detail Pemeriksaan

  • Manfaat
    Mengukur kadar hormon kortisol dalam darah.

Deskripsi

DHEAS adalah hormon seks pria yang ditemukan pada pria dan wanita. Jika hasil Anda menunjukkan kadar DHEA sulfat (DHEAS) yang tinggi, itu mungkin berarti anda mungkin mengalami hiperplasia adrenal kongenital, tumor kelenjar adrenal, sindrom ovarium polikistik (PCOS). Jika hasil Anda menunjukkan tingkat DHEAS yang rendah, ada kemungkinan menderita : penyakit Addison atau hipopituitarisme.

Detail Pemeriksaan

  • Manfaat
    Tes ini mengukur kadar DHEA sulfat (DHEAS) dalam darah anda. DHEAS adalah singkatan dari dehydroepiandrosterone sulfate.

Deskripsi

Estradiol memainkan peran yang sangat penting di seluruh siklus menstruasi manusia. Selama fase folikuler awal, level estradiol relatif konstan dan rendah. Pada hari ketujuh, folikel dominan terbentuk dan level estradiol meningkat secara signifikan. Level estradiol yang meningkat menekan level FSH dengan umpan balik negatif pada kelenjar hipotalamus dan pituitari dan memicu peningkatan cepat LH

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    Chemiluminescence (CMIA)
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    Tidak ada persyaratan khusus
  • Stabilitas Sample
    20 Jam: 20-25°C 48 Jam: 2-8°C 6 Bulan: -20°C
  • Manfaat
    Untuk penggunaan diagnostik in vitro dalam penetapan kuantitatif estradiol di dalam serum

Deskripsi

Indeks androgen bebas dapat digunakan untuk memperkirakan testosteron aktif secara fisiologis

Detail Pemeriksaan

  • Manfaat
    Melihat kelainan hormon androgen

Deskripsi

Testosteron merupakan hormon reproduksi laki-laki yang dihasilkan oleh testis. Selama pubertas, hormon ini akan membantu pembentukan otot, membuat suara menjadi lebih berat, memicu pertumbuhan penis dan bulu dada, membantu produksi sperma, serta memicu gairah seks (libido). Tes free testosterone index baru dilaksanakan apabila hasil tes testosteron total tidak normal dan dokter ingin mendiagnosis kondisi medis tertentu.

Detail Pemeriksaan

  • Manfaat
    Melihat kelainan hormon testosteron

Deskripsi

Hormon penstimulasi folikel (FSH) adalah hormon glikoprotein yang memiliki dua subunit. Subunit alfa mirip dengan hormon luteinisasi (LH), hormon gonadotropin korionik manusia (hCG), dan hormon perangsang tiroid (TSH). Subunit beta berbeda dari hormon glikoprotein lain dan memberi kekhususan biokimianya sendiri FSH disekresikan oleh pituitari anterior untuk merespons hormon pelepas gonadotropin (GnRH) yang disekresikan hipotalamus

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    Sandwich Principle
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    Tidak ada persyaratan khusus
  • Stabilitas Sample
    <8 Jam: 20-25°C 8 Jam: 2-8°C 48 Jam: -20°C
  • Manfaat
    Untuk penggunaan diagnostik in vitro dalam penentuan kuantitatif hormon perangsang folikel (FSH) dalam serum

Deskripsi

IGF-1 adalah hormon yang mempengaruhi pertumbuhan linear, di mana konsentrasinya sangat sensitif terhadap perubahan status nutrisi. Penurunan IGF-1 dapat mengindikasikan kekerdilan, sementara peningkatan IGF-1 mengindikasikan akromegali.

Detail Pemeriksaan

  • Manfaat
    Mengukur kadar Hormon IGF-1 (Insulin-like Growth Factor 1).

Deskripsi

Hormon peluteinan (LH) adalah hormon glikoprotein yang memiliki dua subunit. Subunit alfa serupa dengan hormon perangsang folikel (FSH), gonadotropin korionik manusia (hCG), dan hormon perangsang tiroid (TSH). Subunit beta berbeda dari hormon glikoprotein lain dan memberi kekhususan biokimianya sendiri

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    Sandwich Principle
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    Tidak ada persyaratan khusus
  • Stabilitas Sample
    <8 Jam: 20-25°C 8 Jam: 2-8°C 48 Jam: -20°C
  • Manfaat
    Untuk penggunaan diagnostik in vitro dalam penentuan kuantitatif hormon peluteinan (LH) dalam serum

Deskripsi

Progesteron, bersama-sama dengan estrogen, mengatur fungsi saluran reproduksi selama siklus menstruasi. Peran progesteron sangat penting dalam menyiapkan endometrium untuk implantasi blastosis dan menjaga kehamilan. Sumber utama progesteron pada wanita berasal dari korpus luteum dan plasenta. Sumber lain progesteron yang kurang signifikan berasal dari korteks adrenal pada pria dan wanita, dan testis pada pria

Detail Pemeriksaan

  • Metode
    Chemiluminescence (CMIA)
  • Sample
    Plain
  • Persiapan Pemeriksaan
    Tidak ada persyaratan khusus
  • Stabilitas Sample
    <8 Jam: 20-25°C 8 Jam: 2-8°C 48 Jam: -20°C
  • Manfaat
    Untuk penggunaan diagnostik in vitro dalam penentuan kuantitatif progesteron di dalam serum
element supergraphic circle
element grid
element supergraphic