Pemeriksaan Single Test
Single test adalah pemeriksaan yang dapat anda ambil, secara terpisah, diluar paket pemeriksaan anda, agar anda dapat menyesuaikan pemeriksaan sesuai kebutuhan anda.
Kategori
- Semua Test
- Hematologi
- Pemeriksaan TORCH
- Profil Lemak
- Zat Adiktif
- Parasitologi
- Pemeriksaan Hepatitis
- Sitologi
- Elektrolit
- Tes Antibodi
- Hormon Reproduksi
- Kimia Lain
- Skrining Diabetes
- Hormon Lain
- Tiroid
- Urinalisa, Feses, dan Cairan Lain
- Anemia
- Alergi
- Fungsi Jantung
- Reumatologi
- Penanda Tulang
- NIPT
- Hemostasis
- Immunologi Lain
- Pemeriksaan COVID-19
- Fungsi Ginjal
- Molekuler
- Pemeriksaan Sel Imun
- Fungsi Pankreas
- Penanda Tumor
Deskripsi
Tes tambahan yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit tiroid akibat kondisi autoimun, termasuk penyakit Hashimoto, tiroiditis postpartum, hipotiroidisme neonatal, dan penyakit Graves
Detail Pemeriksaan
-
Manfaat
Pemeriksaan Thyroglobulin Antibody berfungsi untuk mendeteksi keberadaan autoantibodi yang menyerang protein tiroglobulin.
Deskripsi
Tes antibodi anti-TPO digunakan untuk mendeteksi penyakit tiroid autoimun seperti tiroiditis Hashimoto dan penyakit Grave. Ada sejumlah antibodi tiroid yang menyebabkan penyakit tiroid, dan anti-TPO adalah yang paling umum.
Detail Pemeriksaan
-
Manfaat
Mendeteksi autoantibodi terhadap tiroid peroksidase (TPO). TPO adalah enzim yang biasanya ditemukan di kelenjar tiroid yang berperan penting dalam produksi hormon tiroid.
Deskripsi
TSHR adalah reseptor untuk tirotropin. Ini memainkan peran sentral dalam mengendalikan metabolisme sel tiroid. Anti TSHR berfungsi untuk mendeteksi autoantibodi terhadap reseptor tiroid tersebut.
Detail Pemeriksaan
-
Manfaat
Mendeteksi autoantibodi terhadap reseptor tiroid.
Deskripsi
Triiodotironin (3,5,3'-L-triiodotironin, T3) adalah hormon yang disintesis dan dikeluarkan dari kelenjar tiroid, dan dibentuk oleh deiodinasi periferal tiroksin (T4). T3 dan T4 dikeluarkan ke dalam sirkulasi untuk menanggapi hormon perangsang tiroid (TSH) dan berperan penting dalam mengatur metabolisme. Sekresi T3 dan T4 diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang melibatkan kelenjar tiroid, kelenjar pituitari, dan hipotalamus
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Chemiluminescence (CMIA) -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
8 Jam: 20-25°C 8 Jam: 2-8°C 48 Jam: -20°C -
Manfaat
Untuk penggunaan diagnostik in vitro dalam penentuan kuantitatif triiodotironin bebas (FT3) dalam serum. Pengukuran triiodotironin bebas digunakan dalam diagnosis dan perawatan penyakit tiroid
Deskripsi
Tiroksin (3,5,3',5'-tetraiodotironin, L-tiroksin, atau T4) adalah hormon yang disintesis dan dikeluarkan oleh kelenjar tiroid dan berperan penting dalam mengatur metabolisme. Sekresi ke dalam sirkulasi merupakan respons terhadap hormon pituitary TSH (hormon stimulasi tiroid) dan diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang melibatkan kelenjar tiroid, kelenjar pituitari, dan hipotalamus
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Chemiluminescence (CMIA) -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
8 Jam: 20-25°C 8 Jam: 2-8°C 48 Jam: -20°C -
Manfaat
Untuk penggunaan diagnostik in vitro dalam penentuan kuantitatif tiroksin bebas (FT4) dalam serum. Pengukuran tiroksin bebas digunakan dalam diagnosis dan pengobatan penyakit tiroid
Deskripsi
Triiodotironin (3,5,33) adalah hormon yang berasal dari sintesis dan sekresi langsung tiroid (sekitar 20%) dan dari konversi periferal T4 menjadi T3 (sekitar 80%). T3 yang disekresikan ke dalam sirkulasi sebagai respons terhadap hormon pituitary TSH (hormon perangsang tiroid). Sekresi T3 diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang melibatkan kelenjar tiroid, kelenjar pituitari, dan hipotalamus. Meskipun level serum T3 kecil, potensi fisiologisnya lebih besar dari pada T4
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Chemiluminescence (CMIA) -
Sample
Plan -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
8 Jam: 20-25°C 8 Jam: 2-8°C 48 Jam: -20°C -
Manfaat
Untuk penggunaan diagnostik dalam penetapan jumlah triiodotironin (T3) di dalam serum. Pengukuran triiodotironin digunakan dalam diagnosis dan perawatan penyakit tiroid
Deskripsi
Tiroksin (3,5,3',5'-L-triiodotironin, T4) merupakan hormon yang disintesis dan disekresikan oleh kelenjar tiroid, serta berperan penting dalam mengatur metabolisme. T4 disekresikan ke sirkulasi darah sebagai respons terhadap TSH (hormon menstimulasi tiroid). Sekresi T4 diatur oleh mekanisme umpan balik negatif yang melibatkan kelenjar tiroid, hipotalamus, dan kelenjar. Hipofisis. Dalam sirkulasi darah, sebanyak 99,95% T4 berperan untuk mengikat protein pengangkut, terutama globulin pengikat tiroksin (TBG) dan juga albumin dan prealbumin. T4 bebas atau tidak terikat secara metabolik bersifat aktif dan T4 terikat secara metabolik bersifat tidak aktif, berfungsi sebagai cadangan
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Chemiluminescence (CMIA) -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
8 Jam: 20-25°C 8 Jam: 2-8°C 48 Jam: -20°C -
Manfaat
Untuk menentukan kadar kuantitatif tiroksin (T4) di dalam serum. Pengukuran kadar tiroksin digunakan untuk diagnosis dan pengobatan penyakit tiroid
Deskripsi
Thyroglobulin adalah salah satu jenis protein yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid pada bagian depan leher. Kadar kadar tiroglobulin yang tinggi terjadi akibat tumor jinak di kelenjar tiroid (seperti jenis adenoma tiroid), hipertiroidisme (kelenjar tiroid hiperaktif), tiroiditis subakut (radang kelenjar tiroid)
Detail Pemeriksaan
-
Manfaat
Mendeteksi protein tiroglobulin yang diproduksi oleh tiroid.
Deskripsi
Hormon penstimulasi tiroid adalah glikoprotein dengan dua subunit yang tidak terikat secara kovalen. Subunit alfa serupa dengan subunit pada hormon penstimulasi folikel (FSH) gonadotropin korionik manusia (hCG), dan hormon peluteinan (LH). Subunit beta pada TSH begitu unik, sehingga menghasilkan sifat biokimia dan imunologis yang unik pada hormon ini TSH disintesis dan disekresikan oleh pituitari anterior sebagai respons terhadap mekanisme umpan balik negatif yang melibatkan konsentrasi FT3 (T3 bebas) dan FT4 (T4 bebas). Di samping itu, tripeptida dari hipotalamus, hormon pelepas tirotropin (TRH), secara langsung merangsang produksi TSH
Detail Pemeriksaan
-
Metode
Chemiluminescence (CMIA) -
Sample
Plain -
Persiapan Pemeriksaan
Tidak ada persyaratan khusus -
Stabilitas Sample
24 Jam: 18-24°C 48 Jam: 2-8°C 30 Hari: -20°C -
Manfaat
Untuk penggunaan diagnostik dalam penetapan kuantitatif hormon penstimulasi tiroid (TSH, tirotropin) dalam serum. Pengukuran hormon penstimulasi tiroid yang dihasilkan oleh pituitari anterior digunakan dalam melakukan diagnosis kelainan tiroid atau pituitari